HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN TEKANAN INTRAOKULAR (Studi Observasional Analitik Pada Pengunjung Pasien Sultan Agung Eye Center Periode Mei – Juli 2019/2020)

Mafriyan Thoha Alfirdaus, Christina Indrajati, Masfiyah Masfiyah

Abstract


Tekanan Intraokular adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penyakit glukoma dan manifestasi klinis yang dapat dimodifikasi. Berat badan yang berlebih bisa menimbulkan banyak penyakit mata seperti glukoma, katarak, dan age related maculopathy. Berat badan lebih secara tidak langsung juga mempengaruhi tekanan intraokular. Klasifikasi dari berat dapat memungkinkan perbedaan dari tekanan intraokular. Penelitian dengan metode analitik observasional rancangan cross sectional dilakukan dengan cara memeriksa Body Mask Indeks (BMI) dan dilakukan pengukuran tekanan intraokular pada 60 mata pengunjung pasien rawat jalan di Sultan Agung Eye Center Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Data yang diperoleh dilakukan analisis deskriptif dan uji spearman
correlation. Hasil penelitian menunjukan rerata tekanan intraokular pada sampel mata dengan klasifikasi BMI normal yaitu 12,24 ± 3,01 mmHg , rerata tekanan intraokular pada sampel mata dengan BMI overweight yaitu 13,22 ± 2,11 mmHg , dan rerata tekanan intraokular pada sampel mata dengan BMI Obese I yaitu 16,33 ± 2,70 mmHg . Hasil analisis dengan uji spearman
correlation didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara berat badan lebih dengan tekanan intraokular dengan nilai P = 0,000 ( P < 0,05). Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan lebih dengan tekanan intraokular di Sultan Agung Eye Center Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
Kata kunci : Tekanan Intraokular, Berat Badan Lebih, klasifikasi Berat Badan, Tonometer

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.