Tinjauan Yuridis Terhadap Penetapan Rehabilitasi Bagi Penyalahguna Narkotika Di Jawa Tengah

Merry Fitri Pratidina, R Sugiharto

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme penetapan rehabilitasi medis dan sosial bagi penyalahguna narkotika  di Ditresnarkoba Polda Jawa Tengah serta mengetahui dan memahami faktor-faktor penghambat dan solusi  dalam penetapan rehabilitasi medis dan sosial terhadap penyalahguna narkotika Di Ditresnarkoba Polda Jawa Tengah

Metode penelitian menggunakan pendekatan yuridis sosiologis.Sumber data diperoleh dari beberapa tahapan yaitu melalui penelitian lapangan (wawancara) dan penelitian pustaka. analisis data dengan cara sistematis melipui reduksi data, penyajian Data serta penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian dari penulisan ini menunjukkan  bahwa : Mekanisme Penetapan Rehabilitasi Medis dan Sosial terhadap Penyalahguna Narkotika di Ditresnarkoba Polda Jawa Tengah dapat melalui dua cara yaitu dengan cara Mekanisme Rehabilitasi dengan Proses Assesment dan Mekanisme Rehabilitasi dengan Proses Pengadilan. Sedangkan Faktor-Faktor Yang Menjadi Penghambat Dan Solusi Dalam Penetapan Rehabilitasi Medis Dan Sosial Terhadap Penyalahguna Narkotika Di Ditresnarkoba Polda Jawa Tengah yaitu Kurangnya kesadaran atau kerelaan penyalahguna narkotika yeng telah cukup umur untuk melaporkan diri ke kepolisian untuk diarahkan ke IPWL, Masih banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui bahwa rehabilitasi bagi pengguna narkotika ini sermua biayanya ditanggung oleh pemerintah atau disebut gratis, Batas waktu penangkapan yang hanya 1x24 jam untuk menentukan apakah pengguna narkotika akan diajukan untuk tes asesmen. Untuk mengatasi hambatan tersebut pihak Diretktorat Reserse Narkoba Polda Jateng melakukan tindakan yaitu  Melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat untuk meningkatkan kesadaran atau kerelaan penyalahguna narkotika untuk melaporkan diri ke IPWL. Melakukan pendekatan terhadap orang tua dari pecandu dan korban penyalahgunaan untuk memperbolehkan anaknya atau kerabatnya di rehabilitasi. Berkerjasama dengan tim assesmen terpadu tuntuk melakukan assesmen terhadap pecandu atau korban penyalahguna Narkotika pada saat penyidikan agar dapat melihat ada tidaknya zat-zat terlarang tersebut didalam tubuh tersangka tindak pidana narkotika, agar dapat mengembangkan kasus tersebut.

Kata Kunci : Penetapan , Penyalahguna Narkotika , Rehabilitasi


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.