ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN MATERIAL DAN ENERGI PROSES PEMBUATAN BATIK MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) Studi Kasus : BATIK TOBAL PEKALONGAN

De Naddya Y.F, Irwan Sukendar, Nurwidiana Nurwidiana

Abstract


Batik Tobal adalah home industry yang memproduksi Batik, yang berlokasi di Jl. Teratai nomor 24, Klego, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Limbah cair batik yang mengandung zat warna senyawa organik non-biodegredable, yang artinya sukar larut atau sukar diuraikan, kurangnya fasilitas waste treatment, ketergantungan pada bahan bakar, penggunaan lilin berlebihan, dan tingkat penggunaan air bersih yang tinggi termasuk dalam kategori “damage†terhadap lingkungan. Dari permasalahan tersebut perlu dilakukan identifikasi pada material dan
energi yang digunakan untuk proses pembuatan batik menggunakan SimaPro software untuk 3 kategori utama dan 17 subkategori setiap “damage impact†lingkungan yang ditimbulkan sehingga dapat mengetahui proses mana yang memiliki kontribusi negatif paling besar terhadap lingkungan.Diketahui terdapat beberapa bahan baku yang menjadi pengaruh paling besar terhadap lingkungan yakni, minyak tanah, bahan pewarna dan energi listrik. Nilai dampak di atas 0 Pt, menunjukkan bahwa kategori tersebut terkena dampak negatif terhadap lingkungan. Skala 1 Pt adalah perwakilan untuk satu seperseribu beban lingkungan tahunan satu
penduduk rata-rata negara. Adapun yang dihasilkan dari pengolahan SimaPro software 8.5.0 adalah nilai total dampak kontribusi negatif yang diperoleh untuk kategori Human Health sebesar 0.371 Pt, Ecosystems sebesar 0.067 Pt dan Resources sebesar 2.74. Dari 3 kategori tersebut Resources merupakan kategori yang berkontribusi paling besar terhadap lingkungan. Usulan perbaikan yang bisa diterapkan adalah pemilihan bahan pewarna alternatif, penghematan air bersih, melakukan
reused pada lilin malam sebanyak 4-6 kali pemakaian, menyediakan beberapa bak pengelolaan limbah cair untuk proses penyaringan, pengolahan dan penjernihan serta penghematan bahan bakar minyak tanah atau mengganti kompor minyak tanah dengan kompor minyak jelantah untuk mengurangi emisi. Kategori Human Health sebelum usulan perbaikan memiliki nilai dampak damage sebesar 1.1 Pt dan setelah perbaikan memberikan nilai dampak damage sebesar 0.428 Pt, yang berarti bahwa dampak terhadap lingkungan menurun sebesar 0.672 Pt. Kategori Ecosystems bernilai dampak damage sebesar 0.205 sedangkan nilai hasil dari usulan perbaikan sebesar 0.0841 Pt, sehingga nilai kategori dampak damage tersebut telah berkurang sebesar 0.1209 Pt. Kemudian pada kategori Resources memiliki nilai dampak kerusakan terhadap lingkungan sebesar 2.74 Pt dan nilai akhir setelah perbaikan sebesar 1.05 Pt, sehingga nilai dampak tersebut berkurang sebesar 1.69 Pt. Dengan kata lain, dampak kerusakan yang terjadi setelah melakukan simulasi usulan perbaikan menurunkan single score akhir pada kategori human health menurun sebesar 38.90%, ecosystems menurun sebesar 41.02% dan resources menurun sebesar 38.32%.
Kata kunci: proses pembatikan, lifce cycle assessment

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.