ANALISA EFEKTIFITAS MESIN AIR JET LOOM (AJL) GUNA MENGURANGI BREAKDOWN DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE) dan SIX BIG LOSESS DI PT.PRIMATEXCO INDONESIA

Riski Muh Tifani, Andre Sugiyono, Wiwiek Fatmawati

Abstract


PT.Primatexco Indonesia merupakan suatu perusahaan tekstil dengan status join venture atau kerja sama antar negara Japan sejak tahun 1971, perusahaan ini dilakukan setelah adanya persetujuan dari Presiden Republik Indonesia serta keputusan mentri Perindustrian Republik Indonesia. Pada proses produksi di PT.Primatexco memproduksi kain grey dan benang, Unit yang ada pada PT.Primatexco adaalah Unit Spining, Unit Weaving, dan Unit Finishing. Pada unit spinning adalah unit yang berkerja memproduksi atau mengolah kapas menjadi benang, pada unit weaving pengolahan benang menjadi kain grey, untuk di unit finishing proses selesainya produk jadi dari weaving di cek atau di inspecting melalui sub sub pengerjaan dan lalu di packing, untuk masing-masing unit berkerja 24 jam memproduksi. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan proses produksi terganggu diantaranya adalah sering terjadi seperti putusnya benang pakan, Ganti beam (kehabisan beam / benang lusi), Kirikae (setting mesin kembali sesuai pola permintaan dari PPC), Mobil hozen (rusaknya kelainan pada mesin,mengecek rpm mesin dan cacat yang terjadi, mengganti spare part pada mesin yang rusak), Kikae hozen (kerusakan ringan seperti benang dobel,lusi dobel pakan jarang, memperbaiki cacat kain yang dihasilkan dari mesin), dan masih banyak faktor-faktor lain, Dari permasalahan tersebut diperlukan metode usulan metode TPM (Total Productive Maintenance) guna mengurangi downtime pada mesin AJL (Air Jet Loom) untuk mengurangi tingkat efektifitas pada mesin produksi yaitu Metode TPM (Total Productive Maintenance) dan OEE (Overall Euipment Effectiveness), sedangkan untuk mengidentifikasi mesin tersebut menggunakan metode Six Big Losses.
Dari hasil OEE (Overall Euipment Effectiveness) setelah dilakukan perhitungan availability rate, performance rate dan rate of quality dengan mengetahui tingkat keefektifan pada mesin AJL terdapat beberapa mesin yang tidak memenuhi standar yaitu mesin AJL 1, mesin AJL 2, mesin AJL 3, dan mesin AJL 4, maka pada analisa Six Big Losses dilakukan perhitungan lanjutan yaitu identifikasi dan perhitungan Six Big Losses dengan 6 kategori dari metode tersebut didapatkan eliminasi yang terpilih 3 penyebabnya yaitu Breakdown Losses, idling and minor stoppage losses, dan reduce speed losses usulan rekomendasi sebagai pemilihan nilai yang terbesar diantara 3 penyebab kerugian bagi perusahaan, maka dilakukan analisa pendekatan TPM (Total Productive Maintenance) dengan 8 pilar yaitu Autonomus Maintenance, Kaizen,Early Equipment management, Training, Sefety health and environment dan Office TPM (kantor TPM)
Usulan rekomendasinya antara lain lebih memberikan insentif untuk mendorong kinerja operator, selalu berkomunikasi dengan setiap bagian QC (Quality Control), selalu berkomunikasi dengan KARU (kepala regu) fokus saat bekerja, melakukan pembersihan mesin bagian weaving setelah atau akan memulai bekerja, melakukan perawatan secara rutin, pengecekan oiling greesing pada mesin, selalu mengecek gear belt pada mesin sebelum menyalakan, menganalisa sebab kerusakan kemudian arsip data kerusakan, pengecekan komponen pada mesin apakah dalam kondisi baik serta melakukan pergantian komponen jika kondisinya tidak dalam keadaan baik.
Kata Kunci : PT. Primatexco Indonesia, Maintenance, OEE, TPM, SIX BIG LOSSES

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.