Perbandingan Slope Protection Darurat Dengan Metode Cerucuk Bambu & Bronjong (Studi Kasus Jalan Tol Semarang ABC)

Bayu Surya Agung Widodo, Dian Eko Saputro, Abdul Rochim, Lisa Fitriyana

Abstract


Abstrak – Jalan Tol merupakan fasilitas sarana transportasi yang membutuhkan pemeliharaan rutin agar performanya selalu terjaga sesuai dengan aturan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang dikerluarkan oleh BPJT PUPR. Namun timbul masalah saat musim penghujan tiba, efek yang ditimbulkan dapat berdampak pada saranan dan prasarana yang terdapat pada jalan tol. Salah satu dampak buruk yang dapat terjadi ketika musim hujan yaitu tanah longsor. Saat longsor terjadi, lokasi kejadian harus segera ditangani tetapi di sisi lain anggaran yang tersedia tidak mencukupi apabila dilakukan perbaikan secara permanen. Oleh karena itu perlu dilakukan perkuatan darurat atau perkuatan sementara yang menggunakan anggaran seminimal mungkin. Berdasarkan hasil analisa stabilitas lereng didapat nilai SF 1,223 (Geo-Studio (Slope/W)) dan 1,249 (Plaxis). Sedangkan hasil analisa stabilitas lereng dianalisa menggunakan aplikasi Plaxis, didapatkan nilai safety factor dengan perkuatan cerucuk bambu yaitu 1,531 sedangkan dengan perkuatan bronjong sebesar 1,563. Untuk perbandingan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari konstruksi perkuatan darurat dengan metode cerucuk bambu sebesar Rp.112.629.440,- dan bronjong sebesar Rp.134.859.340,-.
Kata kunci: Cerucuk Bambu, Bronjong, Safety Factor, Plaxis, Geo-Studio (Slope/W)


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.