Digital story telling sebagai media bagi guru untuk mengembangkan komunikasi anak berkebutuhan khusus

Brigitta Erlita Tri Anggadewi

Abstract


Perkembangan pendidikan saat ini mulai menempatkan anak berkebutuhan khusus bersama dengan anak regular atau anak yang tidak mengalami kebutuhan khusus dengan harapan anak berkebutuhan khusus maupun anak regular dapat saling belajar memahami dan menghargai. Sebagai guru, mengajarkan keberagaman tersebut merupakan tantangan tersendiri. Untuk itu, guru pelu memberikan sebuah alternatif untuk mengembangkan skomunikasi anak, sebab komunikasi merupakan salah satu sarana yang bagi seorang anak dalam bersosialisasi. Penggunaan digital storytelling menjadi salah satu cara yang dapat digunakan guru di kelas. Digital storytelling merupakan salah satu bentuk teknologi informasi dan komunikasi dimana guru dapat fokus bercerita mengenai tema tertentu dengan menggabungkan foto, gambar, tulisan, suara, dan musik sehingga membentuk sebuah rangkaian cerita yang menarik. Fokus artikel ini adalah membahas bagaimana penggunaan digital storytelling dapat digunakan untuk anak berkebutuhan khusus. Tujuan dari artikel ini adalah memperkenalkan guru mengenai digital storytelling yang dapat menjadi salah satu alternatif di kelas untuk membantu mengembangkan komunikasi anak terutama untuk anak berkebutuhan khusus.
 
Kata kunci: digital storytelling, komunikasi, anak berkebutuhan khusus

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.