Sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat dengan benar pada guru dan karyawan SMA Theresiana I Semarang

Anasthasia Pujiastuti, Monica Kristiani

Abstract


Abstrak

Berbagai masalah kesehatan, khususnya terkait obat masih ditemui di masyarakat. Berbagai permasalahan terkait obat dapat dikarenakan masyarakat kurang paham tentang penggunaan dan penanganan obat dengan benar. Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah dengan menerapkan program DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang). Berdasarkan informasi yang diperoleh, guru dan karyawan SMA Theresiana I Semarang belum pernah mendapatkan informasi tentang DAGUSIBU sehingga perlu dilakukan sosialisasi tentang DAGUSIBU. Adanya kegiatan ini diharapkan para guru dan karyawan SMA Theresiana I Semarang dapat membagikan informasi tentang penggunaan dan penanganan obat yang benar kepada anggota keluarganya serta siswa siswi SMA Theresiana I Semarang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pengenalan masalah, pelaksanaan sosialisasi DAGUSIBU dengan cara penyuluhan, diskusi interaktif, dan pambagian buku saku DAGUSIBU. Kegiatan sosialisasi tentang DAGUSIBU berjalan dengan lancar. Tingkat kehadiran peserta sebanyak 89,3%. Para peserta yang hadir sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan dan aktif bertanya terkait penggunaan obat dan penanganannya. Hal ini dapat menunjang terwujudnya program pemerintah dalam peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sosialisasi ini meningkatkan pemahaman peserta tentang pengelolaan obat dengan benar, diharapkan peserta dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

 

Kata Kunci: DAGUSIBU; obat; sosialisasi.

 

Abstract

Some parts of our society are having problems with handling drugs properly. One of the causes is not all people understand how to heal their sickness with many kinds of drugs. Various drugs-society related problems can be caused by people's lack of understanding about the use and handling of drugs correctly. One way to inform society how to manage drugs properly is to implement the DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang). Based on the information obtained, the teachers and employees of SMA Theresiana I Semarang have never received information about DAGUSIBU. That’s why it is necessary to socialize DAGUSIBU in their community. The purpose of this activity is to make them understand and share information about the correct way to receive, apply, install and waste the medicines among their family members and students. The method used in this dissemination is ellucidation by socializing problems of handling drugs improperly as introduction and then the implementation of DAGUSIBU by means of counseling, interactive discussions, and the distribution of DAGUSIBU pocket books. The dissemination about DAGUSIBU went smoothly. The attendance rate was 89.3%. The participants were very enthusiastic in listening to the explanation and actively asked about drugs-society related problems. This can support the realization of government programs in improving health services for the community. This socialization increases participants' understanding of drug management correctly, it is expected that participants can apply the knowledge gained in the family and community environment.

 

Keywords: DAGUSIBU; drug; socialization.

Keywords


DAGUSIBU; Drug; Socialization

Full Text:

PDF

References


Chaerunissa, A.Y., Surahman, E., Imron, S.S. (2011). Farmasetika Dasar Konsep Teoritis dan Aplikasi Pembuatan Obat. Bandung: Widya Padjadjaran.

Jimmy.(2015). Penyalahgunaan Narkoba di kalangan Remaja (Studi kasus pada Badan Narkotika Nasional Kota Tanjungpinang). Program Studi Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang. Diakses tanggal 20 Juni 2018.http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2015/09/E-jurnal-jimmy.pdf.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2009).Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.Jakarta: Kemenkes RI.

Lutfiyati, H., Yuliatuti, F., Dianita, P.S..(2017). Pemberdayaan Kader PKK dalam Penerapan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) Obat dengan Baik dan Benar.The 6th University Research Colloquium. Universitas Muhammadiyah Magelang. diakses tanggal 15 November 2018.http://journal.ummgl.ac.id/index.php/urecol/article/view/1562/672.

Maziyyah, N.. (2015) Penyuluhan Penggunaan Obat yang Benar (DAGUSIBU) di Padukuhan Bakalan, Mlati, Sleman, Yogyakarta.Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat. Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.diakses tanggal 11 Januari 2019.http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/4169/LAPORAN%20pengabdian%20DES%202015.pdf?sequence=1.

Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.Jakarta: Pemerintah RI.

Permatasari. (2017). Efektivitas Penggunaan Media Sosial Berupa Facebook dan Instagram untuk meningkatkan Pengetahuan Mahasiswa Non Kesehatan tentang Dagusibu di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Diakses tanggal 20 Juni 2018.http://repository.ump.ac.id/4163/2/Rita%20Permatasari_BAB%20I.pdf.

PP IAI. (2014). Pedoman Pelaksanaan Gerakan Keluarga Sadar Obat, Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia. Diakses tanggal 21 Juni 2018. http://iaisumbar.net/site/wp-content/uploads/2014/09/GKSO-Pedoman-Pelaksanaan.pdf.

Sumarsono, T.. (2015). Pengantar Studi Farmasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Syamsuni, H.A.. (2016). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.




DOI: http://dx.doi.org/10.30659/ijocs.1.1.62-72

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Indonesian Journal of Community Services

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.