HUBUNGAN ANTARA STUNTING DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK BALITA USIA 24-59 BULAN DI KELURAHAN BANDARHARJO KABUPATEN SEMARANG

Vita Dwi Febriyanti, Indra Tri Astuti, Nopi Nur Khasanah

Abstract


Anak stunting adalah anak yang mengalami kegagalan petumbuhan dan mempengaruhi perkembangan sosial emosional dan kecerdasan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara stunting dengan perkembangan sosial emosional anak balita usia 24-59 bulan. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain korelasi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pada 300 responden dengan teknik consecutive sampling. Dan data diolah menggunakan uji statistik Somer’d. Dari 300 responden didapatkan sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak (52,0%), dengan umur rata-rata 37-48 bulan (36,7%). Pendidikan orang tua paling banyak SMA sebanyak (72,0%), orang tua bekerja sebanyak (82,0%), dengan pendapatan >Rp2.810.025 sebanyak (83,0%). Anak tidak mengalami penyakit dengan waktu yang lama sebanyak (100%), anak tidak mengalami gangguan mental sebanyak (100%), sedangkan keluarga responden yang tidak mengalami gangguan mental sebanyak (100%). Dalam penelitian ini pada perkembangan sosial emosional dengan kategori tidak teramati sebanyak (34,3%), kategori tahap awal sebanyak (26,3%), kategori berkembang sebanyak (30,0%), kategori konsisten sebanyak (9,3%). Sedangkan stunting dengan kategori sangat pendek sebanyak (19,0%), kategori pendek sebanyak (10,7%), kategori normal sebanyak (70,3%). Adanya hubungan antara stunting dengan perkembangan sosial emosional pada anak balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Bandarharjo Semarang dengan nilai p value 0,027.

Full Text:

PDF

References


Amalia, I. (2015). Gambaran perkembangan pada anak yang memiliki ibu menderita gangguan jiwa.

Amaranggani, P. P. A. (2018). Hubungan kejadian stunting dengan perkembangan sosial emosional anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman. 1–87.

Andriani, N. P. L., & Wahyuni, C. (2020). Analisis pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial emosional anak usia 4-5 tahun Di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren. Judika (Jurnal Nusantara Medika), 106–117. https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/view/15383

Ariati, L. I. P. (2019). Faktor-faktor resiko penyebab terjadinya stunting pada balita usia 23-59 bulan risk factors causes of stunting in toddlers aged 23-59 months. Jurnal Oksitosn Kebidanan, VI(1), 28–37.

Aryawan, I. T. K. (2018). Karakteristik berdasarkan pemeriksaan imunohistokimia dan sosiodemografi pada penderita kanker payudara di rumah sakit umum pusat (rsup) Sanglah Denpasar tahun 2009-2013. 2018, 7(8), 1–6.

Aulia, A., & Yulianti, A. (2017). Pengaruh city branding “a land of harmony†terhadap minat berkunjung dan keputusan berkunjung ke puncak, Kabupaten Bogor. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) 1,2, 3(3), 70. https://doi.org/10.31955/mea.vol4.iss1.pp67

Febiola, S., & Hazizah, N. (2019). Peran keluarga dalam menangani emosi negatif dan pembentukan karakter anak usia dini. https://doi.org/10.31227/osf.io/94t6h

Filtri, H. (2017). Perkembanganemosional anak usia dini usia 5-6 tahun ditinjau dari ibu yang bekerja. Paud lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 32–37.

Hary Cahyati, W., Nita Prameswari, G., Wulandari, C., & Karnowo. (2019). Kajian stunting di Kota Semarang. Jurnal Riptek, 13(2), 101–106. http://riptek.semarangkota.go.id

Hasanah, J., Achdiani, Y., & Widiaty, I. (2018). Upaya ibu dalam menstimulasi ketermpilan sosial anak usia sekolah di Kelurahan Kebon Lega Kota Bandung. FamilyEdu: Jurnal Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 4(2), 103–112.

Hasniyati, R., Thamrin, M. H., Handayani, M., & Padang, P. K. (2016). Hubungan pengetahuan ibu dengan pengembangan mental dan motorik anak usia 6-12 bulan. Jurnal Kesehatan, 4(1), 271–276.

Hidayah, B., Ariyanto, A. A., & Hariyadi, S. (2020). Apakah emotional intelligence dipengaruhi gender ?: analisis perbedaan kecerdasan emosi kaitannya dengan manajemen konflik suami-istri dalam masa kritis perkawinan. Psikologi Udayana, 7(2), 43–51. https://doi.org/10.24843/JPU.2020.v07.i02.p05

Hijriati. (2019). Faktor dan kondisi yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, V(2), 94–102.

Imron, R. (2018). Hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan emosional anak prasekolah di Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 13(2), 148. https://doi.org/10.26630/jkep.v13i2.922

Indanah, I., & Yulisetyaningrum, Y. (2019). Perkembangan sosial emosional anak usia pra sekolah. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 10(1), 221. https://doi.org/10.26751/jikk.v10i1.645

Lubis, M. Y. (2019). Sosioemosi Aud Pkl 3.Pdf. 2(1).

Maharani, S. D. S., Wulandari, S. R., & Melina, F. (2018). Hubungan antara kejadian stunting dengan perkembangan pada balita usia 3-5 tahun di Posyandu Kricak Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(1), 37–46. https://doi.org/10.35952/jik.v7i1.118

Mahshulah, Z. A. (2019). Depresi pada ibu dapat mengakibatkan anak stunting. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 2(1), 324–331.

Maria, I., & Amalia, E. R. (2018). Perkembangan aspek sosial-emosional dan kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk anak usia 4-6 tahun. https://doi.org/10.31219/osf.io/p5gu8

Nadhilah, A., & Kurniasari, L. (2020). Hubungan perkembangan sosial terkait pencapaian emosional pada anak usia 5-7 tahun di wilayah kerja Puskesmas Air Putih Kota Samarinda. Borneo Student Research (BSR), 1(2), 739–744. https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/view/440

Nurjannah, N. (2017). Mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak usia dini melalui keteladanan. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam, 14(1), 50–61. https://doi.org/10.14421/hisbah.2017.141-05

Primasari, Y., & Anna Keliat, B. (2020). Praktik pengasuhan sebagai upaya pencegahan dampak stunting pada perkembangan psikososial kanak-kanak. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(3), 263–272. https://journal.ppnijateng.org/index.php/jikj/article/view/609

Rahmawati, L. A., Hardy, F. R., Anggraeni, A., & Purbasari, D. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting sangat pendek dan pendek pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Sawah Besar related factors of very short and short stunting in children aged 24 - 59 months in Kecamatan Sawah Besar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 12(2), 68–78.

sana. (2021). Gambaran faktor risiko kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Nangalo Kota Padang. Jurnal Kesehatan Mercusuar, 1(2). https://doi.org/10.36984/jkm.v1i1.10

Sana, E., Ngura, E. T., & Meka, M. (2021). Jurnal Citra Pendidikan ( JCP ) hubungan antara stunting dengan perkembangan sosial emosional anak usia 4-6 tahun di kabupaten ngada program studi pg-paud , stkip citra bakti atau media yang telah disusun sedemikian rupa sehingga pendidikan dapat diartika. 1.

Septamarini, R. G., Widyastuti, N., & Purwanti, R. (2019). Hubungan pengetahuan dan sikap responsive feeding dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo, SemSeptamarini, R. G., Widyastuti, N., & Purwanti, R. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Responsive Feeding . Journal of Nutrition College, 8(1), 9.

Setyaningrum. (2018). Hubungan keejadian bblr dengan perkembangan sosial emosional anak pra-sekolah di RSUD Sleman tahun 2018. Child Development: Analysis Of A New Concept.

Solin, A. R., Hasanah, O., & Nurchayati, S. (2019). Hubungan kejadian penyakit infeksi terhadap kejadian stunting pada balita 1-4 tahun. JOM FKp, 6(1), 65–71. jom.unri.ac.id

Subekti, N., Nurrahima, A., Keperawatan, I., & Emosional, G. M. (2019). Gambaran keadaan mental emosional. 10–15.

Supariasa, D. N., & Purwaningsih, H. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Kabupaten Malang. Karta Rahardja, Jurnal Pembangunan Dan Inovasi, 1(2), 55–64. http://ejurnal.malangkab.go.id/index.php/kr

Utami, S., & Hanifah, D. (2020). Faktor risiko masalah mental emosional pada anak prasekolah di kota sukabumi risk factors of emotional mental problems of pre-school children in sukabumi city. Xx(x), 192–201.

Wulandari, H., Sujana, Y., & Syamsuddin, M. M. (2019). Hubungan antara pendapatan orang tua terhadap perilaku prososial anak usia dini di sekolah. Kumara Cendekia, 7(3), 269. https://doi.org/10.20961/kc.v7i3.36442

Wulandari, R. (2016). View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk. Pengaruh penggunaan pasta labu kuning (cucurbita moschata) untuk substitusi tepung terigu dengan penambahan tepung angkak dalam pembuatan mie kering, 8, 274–282.

Yadika, A. D. N. (2019). Dengan kejadian stunting pada balita dengan kejadian stunting pada balita ( usia 24-59 bulan ) di wilayah kerja puskesmas.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.